Saturday, August 16, 2014

Main bareng Mocca di #KelasMocca

Foto bareng seluruh tim ensembel. (source @liokemit)

Masih ingat dengan lagu "Secret Admirer" di awal tahun 2000-an? Masih ingat siapa yang membawakannya? Siapa lagi kalau bukan Mocca. Huhuy.

Mocca adalah sebuah band Indonesia. Lagu-lagu yang mereka ciptakan rasanya ringan dan pas di telinga saya. Walhasil Mocca sudah mengambil hati saya semenjak album mereka yang pertama (pas masih zaman kaset pita!).

Bulan Juli lalu saya mendapatkan informasi di akun twitter fans club Mocca @swingingfriends tentang Kelas Mocca, yakni membentuk ensemble untuk belajar lagu-lagu Mocca. Sayang saat itu saya mudik, jadinya nggak ikut pertemuan perdananya deh.

Bareng mbak Arina dan seksi biola (source @sethliem)
Kemudian Swinging Friends mengumumkan kembali Kelas Mocca pertemuan kedua di bulan Agustus. Berhubung saya sudah kembali dari mudik, tentu saya tidak ingin melewatkan kesempatan ini.

Suasana latihan di #KelasMocca

Acara Kelas Mocca kali ini diadakan di halaman belakang butik Lou Belle. Kami belajar memainkan lagu "I Remember". Beruntung seksi biola sudah memiliki partitur yang diaransemen kang Johan (@enryjohan) hohoho. Kamu bisa mendownloadnya di sini http://mymocca.com/swingingfriends/partitur-violin-kelas-mocca/

Acaranya sangat simpel dan menyenangkan. Apalagi anda mbak Arina nya, foto-foto deh. Hihihi.

Foto bareng Mbak Arina.

Mudah-mudahan nanti bisa kumpul bareng lagi di Kelas Mocca berikutnya.

Tuesday, June 17, 2014

Baca Komik Sambil Belajar Notasi Musik: "Doraemon: Serunya Belajar Notasi Musik"

Halo JOVers! Nggak kerasa ya blog ini udah ngepost lebih dari 40 postingan dan aktif selama kurang lebih 10 bulan. Kalau hamil ini sih udah kelewat brojol, khu khu khu. Saya betah nulis juga karena kalian yang setia mengikuti blog ini *terus backsound nada-nada minor meringis*. Di tulisan kali ini ada hadiahnya lo. Mangga lanjut bacanya...

Anyway, saya tadi jalan-jalan ke Gramedia. Disana ada diskon tengah tahun. Di toko buku ini saya ketemu buku (ya iyalah buku, masa semur jengkol) yang sangat bagus. Judulnya "Science Series, serunya belajar notasi musik." Ini bukan sembarang buku, karena ini buku komik, komiknya Doraemon lagi Wiiw!



Cerita ini bermula dengan sebuah UFO yang tiba-tiba jatuh ke bumi. Ternyata pengemudinya adalah alien bernama Shido dari planet Falseto. Dia lupa dengan musik karena terkena serangan senjata dari planet Noise yang sangat benci musik. Agar dia bisa menyelamatkan kembali planetnya dia membutuhkan bantuan Doraemon dan teman-teman.


Asyik kan ceritanya? Di balik cerita tadi buku ini juga menyuguhkan cara membaca notasi musik dengan menyenangkan!

Doraemon menjelaskan jenis-jenis panjang ketukan

Yang asyiknya lagi, kita diberi lagu doraemon loh! Waaah!
Ada lagu doraemonnya! Mainin! Mainin!

Karena pas ngambil bukunya sambil ngecengin mbak-mbak yang jaga, nggak sengaja deh kebeli dua. Daripada satunya lagi jadi ganjel meja kan sayang, lebih baik dikasihin, ya nggak?

Pengennya ngasih ke semua pembaca JOVers sih, tapi masa disobekin? Jadi karena bukunya cuma satu, jadi saya sayembarakan aja ya.

Sayembara berhadiah 1 buku "Serunya Belajar Notasi Musik"

Untuk JOVers yang mau bukunya gratis bisa ikut sayembara ini.

Syaratnya:

  1. Kamu harus berdomisili di Bandung, biar saya gak keluar ongkir, haha.
  2. Supaya kita saling sharing, syarat berikutnya adalah ini. Buat sebuah tulisan baru tentang Biola, apa aja boleh, mau itu materi musik, tips merawat biola, lagu biola yang asyik, review toko-toko musik di Bandung, komunitas biola, pengalaman kejedot Biola, hantu biola, opor Biola, oseng mercon Biola , lontong kari Biola(ah, makin aneh) pokoknya bebas! Post tulisan itu di blog kamu. Jangan lupa di postingan kamu cantumkan link ke JOV ;)
  3. Daftarkan tulisan kamu di link ini -> http://bit.ly/sybrjovers2014.
  4. Kamu boleh bikin tulisan lebih dari satu!
  5. Postingan yang menurut saya asyik banget akan saya pilih untuk mendapatkan komik "Serunya Belajar Notasi Musik", nanti saya kontak buat ketemuannya ya  :)
Sayembaranya saya tutup tanggal 26 Juni 2014. Jadi jangan sampai kelewatan ya! Jangan lupa like page nya Journal Of Violin di Facebook untuk dapat info terbaru dari blog ini.

Selamat ngeblog!

Monday, June 16, 2014

Pertemuan 23

Saya lupa mau ngepost tentang pertemuan 23, baru sempat sekarang *d'oh*

Seingat saya di pertemuan 23 masih belajar tentang posisi 3. Sayanya masih nakal, nggak mau ngerjain PR hahaha. Yang masih jadi penyakit di posisi 3 itu dua. Pertama nggak ingat baca notnya karena kebiasaan posisi satu, kedua nadanya masih nggak pas karena jarak antar notnya beda dengan posisi 1.

Senar putus

Senar G saya putus. Awalnya pengen benerin posisi ball end dari senar supaya lebih ngejepit ke fine tuner di tailpiece.

Ball end saya di fine tuner. Ini saat kondisinya masih belum putus
Kenapa pengen dibuat ngejepit? Soalnya ngerasa ada suara bergetar yang disarankan Ko Isak mungkin dikarenakan hal ini. Pas udah dilonggarin terus dibenerin lagi terus pengen di tuning lagi. Karena pakai aplikasi GStrings yang ada di Android dan gak ada oktaf keberapa G nya jadinya... CTOKH!

Hhh... harus beli senar baru. Besok deh ya beli senar baru yang murah dulu, kalau yang mahal sekalian nanti... putus lagi. Haha!

Moralnya adalah: jangan gunakan aplikasi GStrings Android jika tidak tahu bagaimana suara nada dasar G. Lagian kok saya dari nada G sih tuningnya, padahal harusnya senar A ya? Heeh...

Kalau nggak searching dulu lah ya suara open string Biola. Sekian :3

p.s: saya udah sering banget senar G ini putus, bahkan, saya selama ini senar G terus yang putus, gara-gara salah tuning mulu.

Benerin Sekrup Stand Part

Stand part saya yang bagian atasnya nggak bisa diputar lebih kencang lagi, seolah-olah doll (ini maksudnya istilah sekrupnya udah kelebihan ambang putar dan dipaksakan). Tapi setelah saya perhatikan ternyata baut di dalamnya lepas. Daripada beli baru kan lebih baik diperbaiki yang ini.



 1. Pertama-tama lepas dulu penahan tiangnya. Bagiannya terdiri dari plastik penahan, baut, dan sekrup

komponen-komponennya
2. Kemudian siapkan lem cyanoacrylate alias lem super. Mereknya nggak harus Indomaret kok, kebetulan aja pas beli mereknya itu :'). Nah, terus lem sekrupnya ke ujung depan plastik penahan. Tunggu sampai kering


3. Kalau sudah kering pasang lagi deh bautnya


Yay! Alhamdulillah, bautnya udah bener, jadinya stand part nya udah kuat, gak goyang-goyang dan merosot turun lagi.

Benerin Penahan Bow di Case Biola

Awalnya iseng pengen main Biola (padahal harusnya ngerjain skripsi, wew), pas buka case nya, eh, baru ingat penahan bow nya lepas. Penahan bow ini terdiri dari baut, plastik, per, dan sekrup. Karena cara pakainya diputar-putar, dan sekrup secara alamiah untuk melepasnya juga diputar, jadi sekrupnya bisa lepas. Waktu pertemuan AVC hari minggu kemarin saya dibilangin ko Isak untuk mereparasi kasus seperti ini harus dengan membuka bagian penahan bow ini seluruhnya. Jadi penasaran, mumpung case nya dibuka jadi saya bongkar aja sekalian.

Si penahan bow yang lepas
 1. Nah, jadi pertama-tama kita pakai obeng untuk membuka dua sekrupnya


hingga menjadi seperti ini. Di dalamnya ada per dan baut,
bagian-bagian dari penahan bow
 2. Pasang per dan baut di bagian bawah. Tahan baut dengan tangan, kemudian dengan obeng putar bagian atas penahan biola. Jangan terlalu kencang juga, nanti malah nggak bisa diputer untuk naruh bow.


Masukin dulu komponennya

jadinya gini.


 3. Tadaa, jadi deh!
Bisa dipakai lagi deh!


Ternyata gampang ya, hihi.

Parahyangan Classical Music Festival 2014

Tanggal 8 Juni yang lalu saya pergi ke Kotabaru Parahyangan, tepatnya di sebuah lokasi bernama Bale Pare. Kotabaru Parahyangan sendiri adalah sebuah lokasi perumahan terpadu yang letaknya di Padalarang. Ada apakah gerangan saya kesana? Apalagi kalau bukan nonton konser? Konser gratis, ayey! Konser ini ada di sebuah perhelatan akbar bertajuk Parahyangan Classical Music Festival.

Itu yang muncul di tengah satpamnya. Kayaknya sengaja pose deh...
Ini adalah kali kedua yang dilaksanakan Kotabaru Parahyangan dengan mengusung musik klasik yang dibawakan di ruang terbuka. Acara ini dilaksanakan selama dua hari, yakni 7 dan 8 Juni. Saya datang yang hari terakhir saja, kok gitu? Ya... selain jauh juga udah janjiannya sama temen datangnya tanggal segitu.

Oh well, acaranya keren banget! Secara umum ada 3 lokasi utama di acara ini. Di Plaza, Amphitheater, sama exhibition hall. Di exhibition hall pengunjung disuguhkan dengan beragam peserta eksibisi (ya iya lah). Disana banyak yang jualan benda-benda berhubungan dengan musik mulai dari buku, tempat les, sampai alat musiknya sendiri.

Exhibition Hall


Di exhibition hall saya ada ketemu buku judulnya "Playing Less Pain" (kalau nggak salah). Bukunya keren banget! Cara bermain musik dengan menghindari cedera pada badan karena kegiatan yang repetitif seperti bermain musik. Oh, sayangnya harganya cuy, 300 rebuan, alamak! Kalau punya duit langsung beli lah.

Tapi jangan khawatir! Saya beli ini!
Music Flash Cards!
Apa ini? Ini adalah Music Flash Cards, yaitu sekumpulan kartu untuk belajar teori musik. Waktu itu ada dua jenis, set A dan set B. Saya beli yang set A karena kata yang jualannya buat dasar dimulai dari set A. Harganya $7,5 (cih, gaya banget pake dolar, haha). Selain bisa buat belajar diri sendiri bisa juga buat ngajarin orang lain. Ciyee.

Selain cuci mata dan ngabisin duit buat beli kartu tadi, saya juga liat-liat alat musik.

Ada cello.
ini cello
Harganya? Ah, murah, cuma Rp 20.000.000

Terus juga ada copy of Stradivari.
Copy of Stradivari. Dikotakin. Kotak kaca.
 Harganya? Murah juga. kok.
Ini harganya.
Alias Rp 200.000.000 aja. Hmh. Murah

Pagelaran

Saya cuma nonton dua sih. Yang pertama pianis Indonesia, pak Ananda Sukarlan. Beliau memainkan beberapa gubahan lagu klasik dan beberapa gubahan lagu-lagu Nusantara dari beliau. Mainnya beneran deh, kayak kesurupan, itu tangannya udah nggak ngerti lagi mencet apa *sembah sembah*





Nah, yang kedua adalah Gala Concert. Acaranya jam 8 malam. Penampilnya dari Kotabaru Parahyangan Symphony Orchestra and Choir, Prof. Gerd Müller-Lorenz sebagai conductor, dan violinis solonya oleh Liza Ferschman.

Walaupun diluar tapi acaranya megah banget! Mba Liza nya juga keren banget, bayangin aja dong, main solo untuk lagu dengan durasi 30 menit tanpa pake music sheet! Hafal tuh orang! Wiiiw!



Ada logo UPI nya! Wiiw! Kayaknya karena kerjasama dengan FPBS jurusan seni musik UPI.

Lucunya di akhir konser karena conductornya ngulang lagi lagu terakhir dan keluar masuk karena tepuk tangan meriah jadinya pemainnya ada yang iseng bikin pesawat-pesawatan dan dilempar-lempar, hahaha.

That's it! Rasanya puas banget nonton musik klasik. Khazanah musik juga makin terbuka. Nonton orang yang dewanya minta ampun. Beragam nada yang disajikan. Semakin lama makin sadar musik itu kayak pesan, ada makna-makna di setiap nada nya *tjie*. Mudah-mudahan tahun depan bisa datang lagi ke acara ini ya :p

p.s: habis itu saya sama Jati (temen saya, saya nebeng sama dia) sempat tersesat keliling muter-muter Cimahi buat ke arah Bandung. Aaahahaha.

Wednesday, June 11, 2014

Pertemuan 22

Update blog dulu di sela-sela kesibukan skripsi, ini semua demi pembaca setia, kamu, iya, kamu *aih, sedap*

Ini les kedua untuk bulan ini. Pertemuan kali ini dibuka dengan rutin biasa:

  1. Jari geser-geser di bow
  2. Gesek double stop
  3. Cek PR etude. Kali ini tentang Wohlfahrt nomor 31 (posisi 3)
Seperti biasa, karena saya jarang, uhuk, latihan, jadinya gitu aja deh pas diperiksa PR nya.
Ihik. Ihik.

Terus dilanjutkan deh lesnya. Les kali ini lebih ngebahas latihan buat nambah speed.

Latihan scaling cepat

Scaling disini maksudnya tangga nada. Untuk melatih kecepatan jari maka menelusuri sebuah scale dengan cepat, kata pengajar saya (Rina), paling bagus. Paling gampang juga sih. Cara belajarnya gini.
  1. Mainin sebuah tangga nada dengan susunan menaik seperti ini: do re mi fa, re mi fa sol, mi fa sol la, fa sol la si, sol la si do. Setiap nada digesek dua kali.
  2. Dengan cara yang sama mainkan dengan susunan menurun seperti ini: do si la sol, si la sol fa, la sol fa mi, so fa mi re, fa mi re do.
  3. Gunakan metronome, set waktunya 60 ketukan per menit. Kalau sudah dirasa nyaman dan oke mainnya, tambah kecepatan metronomenya jadi 62, 64, 66, dan seterusnya.
Terus kata pengajar saya speed itu bisa turun kalau nggak dilatih terus. Jadi intinya apa? Intinya harus latihan terus! Kalau nggak skillnya turun!

Penyakit: lengan atas yang tegang

Lengan atas saya terlalu tegang kalau mainnya makin lama makin cepat. Kenapa? Soalnya kebayang pengen ngambil tenaga lebih untuk bergerak.
Ini maksudnya yang lengan atas

Apa yang terjadi? Jadinya lengan atasnya ikut-ikutan gerak dan posisi sounding point di biola jadi pindah-pindah. That's a big no no. Seharusnya yang bergerak untuk menggesek bow itu cuma lengan bawah, lengan atas untuk pindah senar saja.
Posisi bow yang sounding pointnya gak konsisten (gak di tengah-tengah biola) karena lengan atasnya gerak.
Untuk memperbaikinya, lengan atas harus rileks, perhatikan siku harus bisa menggerakkan lengan bawah. Buat latihannya bisa dilakukan dengan main biola sambil lihat cermin.

PR

Nah, itu dia pertemuan hari ini. Seperti biasa, ini PR nya buat minggu ini:
  1. PR etude Wohlfahrt No. 31 dilancarkan
  2. PR etude Wohlfahrt No. 32 dicoba
  3. PR etude Wohlfahrt No. 15 untuk latih speed
  4. PR scaling untuk ngelatih speed
  5. Etude sebelumnya dibaca-baca lagi
  6. Perhatikan lengan atas harus rileks
  7. Double stop dilatih lagi
  8. Scaling dengan speed metronome yang ditambah
  9. Geser-geser bow tetap jadi rutinitas
Alamak! PR nya banyak banget! Ya... dikerjain sehari sekali aja ya, semenit, khukhukhu... :p

Sunday, June 1, 2014

Bongkar Biola!

Biola itu terdiri dari banyak bagian. Walaupun dari kayu, bagian ini tidak ada yang dipaku, yang perlu ditempel disatukan dengan lem. Karena dengan lem kayu berarti bagian ini bisa dibongkar ulang. Nah, kebetulan di AVC ada ko Jerry yang bawa biolanya yang habis dibongkar. Iya! Dibongkar!

Ko Jerry, yang pake jaket kulit. Nah, yang lagi ngebuka sharing dan pake kerudung pink itu Teh Tika.
Kok dibongkar? Katanya dibongkar karena biolanya mau dituain, direndam di larutan apa gitu. Satu persatu bagian-bagian biola dikeluarin dari tasnya... ini udah kayak nontonin bagian mutilasi.

Biola korban dikeluarkan perlahan.
Sembari dikeluarkan satu persatu, ko Jerry ngejelasin bagian-bagian biola nya. Rangkuman bagian-bagian dari biola kurang lebih gini:

  1. Head
    1. Scroll
    2. Peg Box
    3. Peg hole
    4. Peg
  2. Neck
  3. Nut
  4. Heels
  5. Top plate
  6. Back plate
  7. Finger board
  8. Strings
  9. Tail piece
  10. Fine tuner
  11. Tail gut
  12. Saddle
  13. Button end
  14. Chin rest
  15. Rib, ada 6 bagian
  16. Corner block, ada 4 di setiap sudut
  17. Top block
  18. Bottom block
  19. Bass bar
  20. Sound post
  21. Bridge
Sudut lain biola korban. Jeng jeng.

Ko Jerry lagi ngejelasin back plate nya yang jenisnya two piece

Ditaruhin satu-satu

Semua bagian biola yang sudah dibongkar. Udah kayak onggokan sampah aja ya, tapi sampah yang mahal

Wuih, banyak kan bagian-bagian biola? Dan jangan lupa, keliatan kan beda-beda serat kayunya? Itu karena kayu-kayu bagian biola itu beda-beda. Untuk top plate biasanya kayu jenis spruce, sedangkan untuk back plate jenisnya maple


Sisanya dilanjutin dengan main deh. Yang pada jago maraton buku Suzuki 1,2,3. Yang baru mulai belajar tangga nada dengan modifikasi.
Maraton buku suzuki 1,2, sama 3!
dari kiri ke kanan, Andro, Seth, Ajay, Richard, Uni, Ronal. Siapa tahu mau kepoin, kekeke. Oh iya, stand part yang sebelah kanan itu punya saya *ikut nebeng*
Untuk minggu depan kayaknya nggak ada gath dulu, soalnya mau nonton konser dulu di Kotabaru Parahyangan. Baru deh minggu depannya lagi ada gath. Wiiiw, rame. Yang mau gabung langsung datang aja ke Balai Kota Bandung tiap hari Minggu jam 14:00, info lengkapnya bisa kunjungin blognya di avcbandung.blogspot.com.

Happy ngekngok!

Thursday, May 22, 2014

Pertemuan 21

Di pertemuan ke 21 ini saya memulai rutinitas les saya. Apa aja tuh?

  1. Matuk-matukin jari di bow
  2. Manjat-manjatin jari di bow
  3. Gesek double stop masing-masing 8 kali di G-D, D-A, A-E dengan permulaan down stroke sama up stroke
  4. Gesek putus-putus untuk nyari sustain
Sebenarnya materi les kali ini kurang lebih sama aja kok, soalnya saya masih belum begitu lancar di masing-masing poin tadi. Tapi kerasa sih lebih baik daripada sebelumnya. Yang masih lumayan bermasalah sih di gesek double stop, kadang diantara dua senar yang digesek masih ada yang nggak tergesek.

Tempel di dinding

Ngegesek biola, apalagi pas materi double stop, itu capek banget, walhasil biolanya jadi turun-turun deh. Jadi ingat, kalau megang biola jangan turun. Supaya nggak terlalu capek pas latihan saya disuruh naruh scroll biolanya ke dinding. 
lumayan kan...

Gitu deh, belum bayar les euy, belum ada duit, haha.


Thursday, May 8, 2014

Pertemuan 20

Pertemuan 20! Yay! Tandanya saya sudah les... selama lima bulan! Ya ampun! Nggak kerasa. Mainnya tapi masih gitu-gitu aja. Week.

Seperti biasa, pertemuan diawali dengan membahas PR.

PR sebelumnya

PR yang pertama adalah matuk-matukin jari di bow. Hee, entah kenapa pas di tes mulai les jarinya gemetaran, padahal udah pemanasan dulu sebelum mulai les.

PR nya yang kedua adalah ngeser-geser tangan dari bow. Seharusnya kan tangannya menggeser dengan posisi seperti ini. 
posisi tangan megang bow
Jadi knuckle (tulang yang ada di punggung tangan) tidak muncul. Nah penyakit saya adalah tangan menguncup saat bergeser. Itu tandanya apa? Tandanya tangannya mencengkeram dan menggunakan telunjuk berlebihan. Harusnya jangan!

PR yang ketiga adalah menggesek dengan suara sustain. Paling susah itu yang senar E soalnya sustainnya kecil.

Materi Les

Nah, materi les kali ini ada dua, saya ceritain per subbab

Gesek double stop

Jadi bow digesek dari pangkal dan harus menggesek dua senar, yaitu G-D, D-A, dan A-E secara bolak-balik. Awalnya pelan, 4 ketuk, lama-lama dicepetin. Aslinya, ini sampai keringetan buat ngegesek doang, capek banget. Yang paling susah itu kalau ngegesek bagian ujung bow, soalnya tekanan yang harus diberi banyak. Nah loh, sedangkan kalau nekan bow itu kan dari pangkal jari tengah, jadi gimana cara nya supaya nekan lebih kuat? Jadi dibantu dengan telunjuk.

Flash back dulu.

Di pertemuan sebelumnya diajarkan pangkal jari tengah digunakan untuk menekan bow, bukan dari telunjuk. Hal ini dimaksudkan agar jari tengah juga bekerja. Telunjuk lebih untuk mengontrol bow.
letak bagian tangan yang menekan bow
Tapi kalau begini berarti kalau ujung bow susah kan nekannya? Nah, dibantu dengan sedikit dari telunjuk, dengan begini kekuatan untuk menekan bow lebih besar. Walaupun dengan telunjuk tapi tidak seluruhnya menggunakan telunjuk, jadi kontrol sounding point lebih bagus.

Posisi Tiga

Saya pernah bercerita tentang diajarkan posisi tiga di pertemuan 14, , nah... sekarang saya diajarin cara ngebaca nada nya. Mari kita lihat nada tertulisnya gimana.

susunan nada dan jari yang bisa diraih posisi 3 
WOOOW! itu sampai dua garis diatas, tinggi banget nadanya. Nah itu kelebihan posisi 3, bisa mencapai nada yang tinggi.

Untuk membaca not dengan posisi tiga ini harus mengulang lagi belajarnya, sama kayak dulu belajar membaca not pertama kali, soalnya posisi jari nya kesannya baru lagi. Bahkan kata Rina dia baru lancar ngebaca posisi tiga setelah setahun. E buset.

Dan PR nya saya harus baca etude tentang posisi tiga. Aw.

Sip deh, mari kita lanjutkan mengerjakan skripsinya (loh kok).

Tuesday, May 6, 2014

Konser pertama AVC: Bandung Berbiola

sumber: grup AVC. Hoho. Saya yang mana hayo? Yak! Yang pake kerudung *halah*
Rasanya mimpi akhirnya konser ini terlaksana. Setelah beberapa bulan sebelumnya direncanakan, latihan intensif, akhirnya AVC Bandung menyelenggaran konser pertamanya. Ini adalah konser pertama saya juga. Ciye, gaya.
Suasana latihan grup 3. Foto: Grup AVC Bandung

Konser AVC ini bertajuk Bandung Berbiola. Dilaksanakan 4 Mei 2014 di aula yayasan Dana Mulia, Bandung. Konser ini menghadirkan 3 grup anggota AVC beserta bintang tamu yang ciamik. Selama kurang lebih dua setengah jam penonton.

Bintang tamu yang turut memeriahkan konser Bandung Berbiola . Foto: Haidarah Husain

AVC punya banyak anggota, jadi kalau semuanya langsung main kayaknya tempatnya nggak cukup, maka dibuatlah beberapa grup. Pembagian grup didasarkan kemampuan yang dimiliki oleh anggotanya. Grup yang baru memulai ada di grup Sonata. Grup yang baru memulai tapi agak lama ada di grup Concerto. Grup yang baru memulai tapi agak lebih lama lagi ada di grup Symphony. Kok semuanya grup baru memulai? Soalnya main Biola itu nggak ada expertnya, belajar mulu, haha.

Lagu-lagu yang dibawakan juga dibagi berdasarkan kemampuan grup. Pembagiannya seperti ini:

Grup sonata:
Can Can - Offenbach
Turkey In the Straw - American Folks Song
Grandfather's Clock - American Folks Song
Classical Bash - Classical Medley

Grup Concerto:
Minuet 2 - J. S. Bach
Minuet 3 - J. S. Bach
Habanera - Georges Bizet
Sonata in F Major (Allamenda) - A. Vivaldi

Grup Symphony:
L'Estro Armonico Concerto Op. 3 No. 8 - A. Vivaldi
Eine Kleine Nachtmusik 1s Movt. - A. Vivaldi
Palladio - Karl Jenskin

Grup Symphony. foto: Haidarah Husain
Foto bareng semua pemain. Foto: Haidarah Husain

Rame! Rame! Apalagi ingat suasana riweuh latihannya, siapin gedungnya, ngurusin part yang mau dimainin, wah, pengalaman yang tak terlupakan deh! Mudah-mudahan @AVC_bdg bisa ngadain konser lagi, amin...