Wednesday, April 16, 2014

Pertemuan 19

Wew, lama ya tidak menulis lagi, sori sori, soalnya lagi sibuk dengan persiapan konser. Hoho. Di pertemuan yang ke 19 ini saya diajarkan ulang untuk megang bow yang baik.

Memegang Bow

Dari pertemuan di komunitas biola yang saya datangi saya jadi tahu ada banyak jenis gaya (style) dalam memegang bow. Kali ini saya diajari cara memegang yang khusus.

Intermezzo bentar, pengajar saya, Rina, juga belajar dari orang (Kang Rizki, a.k.a Emak) yang diajarkan juga oleh orang lagi . Jadi ilmu yang saya dapat ini menurun dari guru-guru sebelumnya. Ciye.

Memegang bow yang benar (menurut versi ini) adalah dengan menaruh ibu jari di bagian hitam yang ada pada bow. Di bow ada tempat yang seperti kulit kan? Nah disanalah posisi ibu jari kita, karena itulah ada alasannya bow punya bagian yang hitam ini karena memang tempat untuk memegang.


Tangan Harus Rileks

Tangan memegang bow harus rileks. Kenapa? Ngequote dari Emak, "Tidak ada gunanya mencengkram bow, karena bukan tangan yang membuat pergerakan bow." Yap, soalnya yang bergerak itu lengan, bukan tangan. Alhasil kalau tangan mencengkram bow sounding pointnya nggak tetap.

YA, INTINYA TANGANNYA HARUS RILEKS.

Untuk mengetahu tangan sudah rileks atau belum saya dapat PR ini:
  1. Pegang bow secara mendatar, tangan kiri pegang tip dan tangan kanan dalam posisi memegang bow. Coba angka telunjuk, tahan, turunkan lagi. Tanda tangan yang rileks adalah jarinya nggak gemetaran. Mine still tremble, so it's not relax at all. Lakukan juga hal ini di  jari tengah, dan jari kelingking. Hal ini harus dilatih terus menerus. Istilah kegiatan ini adalah matuk-matuk, kenapa? Karena jarinya matuk-matuk bow, obviously.
  2. Dengan posisi bow juga mendatar gerakkan tangan ke arah tip dengan tahapan berikut: pertama telunjuk maju, kedua ibu jari maju, ketiga sisa jari (jari tengah, jari manis, kelingking) maju. Gerakan majunya bergeser secara perlahan. Ini susah bingit.


Bowing

Les kali ini juga membahas tentang bowing. Teknik bowing yang dihasilkan kali ini berusaha membuat suara dengan sustain yang tersisa. PR nya sih ini:
  1. Dicari sustain, jadi seolah ada suara yang terdengar walaupun telah digesek
  2. Bow distribution
  3. Suaranya bersih dan bulat (maksudnya terdengar sama, walaupun diujung bridge)
  4. Telunjuk diangkat dulu, soalnya yang menekan bow bukan telunjuk tapi pangkal jari tengah dan ibu jari.
Untuk suara saya kadang masih bingung suara yang bagus seperti apa. Kalau kayak gini kasusnya harus sering-sering denger orang main Biola. Orang yang bagus ngegesek pastinya, ngegesek Biola hey.

PR terakhirnya ini:
Gesek DO, RE, MI, FA, SOL , 4 kali dan 8 kali, bolak-balik di semua senar.

Uwoo, PR nya banyak. Eh.. dan belum dikerjakan, haha.

Sunday, April 6, 2014

Biola Baru

Biola yang sekarang saya pakai bukan biola yang dulu, karena biola ini adalah biola baru.

Saya beli di kang @dede_itsumademo. Biolanya sudah di fitting up (disesuaikan agar suaranya lebih bagus dan lebih nyaman). Bridge nya merek Despiau, coraknya kelihatan jelas, chin rest dan peg nya warna coklat, tailpiecenya dari kayu dan berwarna coklat juga. Harganya kisaran $160. Nggak ada mereknya. Kata kang dede beruntung nggak ada mereknya, kalau ada mereknya bisa lebih mahal dan tembus sampai kisaran $300. Bisa-bisaan kang Dede atau beneran ya? Haha.

Oh iya, biolanya masih ada bau peliturnya loh! Soalnya biola ini baru, beneran baru, bikinan baru.

Info

Waktu pertama kali dapat suaranya agak mendem, tapi alhamdulillah sekarang sudah mulai keluar. Sudah mulai keluar? Iya, biola baru biasanya suaranya masih terdengar seperti di bawah air, atau sering disebut sebagai mendem. Lama kelamaan suaranya akan terdengar semakin jelas. Kok bisa gitu? Karena jika kayu diberikan getaran terus menerus maka secara alami kayu akan memberikan resonansi yang sesuai. Ini ada artikel menarik tentang biola yang semakin bagus jika dimainkan dari New York Times. Disitu juga disebutkan efek itu akan hilang kalau biola nggak dimainin, jadi suaranya jadi mendem lagi, gitu.

Eit, kembali lagi ke biola baru. Biola ini saya beli bulan lalu, 12 Maret sih tepatnya. Gara-gara beli biola ini jadi selama satu bulan itu hemat bukan kepalang, haha. Aish, malah curhat.

Ini penampakan biola barunya
cantik kan?
Biola yang lama dikemanain? Biola yang lama saya jual sama @sigitssu, dijual murah sih, cuma $45, boleh cicilan lagi, haha! Yang penting biola saya bisa memberikan peluang baru ke orang lain, karena jasa biola itu saya bisa bertemu orang-orang yang jauh lebih hebat dan terjerumus ke dunia perbiolaan sampai saat ini.

Yang saya sukai dari biola baru ini fingerboardnya yang tidak rendah. Dengan begitu saat menekan senar tidak sakit dan bisa belajar posisi yang berbeda (shifting). Yang tidak saya suka dari biola ini adalah senarnya. Saat digesek di senar E terkadang ada nada tertentu yang suaranya seolah tidak keluar tapi menggesek. Hm... mungkin analoginya seharusnya suaranya seolah seperti air yang mengalir ini malah seperti kertas digesek ke dinding. Analoginya aneh ya? Mudah-mudahan sampai maksudnya. Tapi kata pengajar saya, Rina, tinggal diganti aja senarnya suaranya bisa lebih ok. Saya kurang paham juga sih dengan kualitas suaranya, selagi masih merasa enak nanti aja lah ya beli senarnya (sebenernya lagi menghemat).

Mudah-mudahan dengan biola baru ini jadi lebih rajin latihan dan dapat teman baru lebih banyak ya! Amin...

Wednesday, April 2, 2014

Pertemuan 18

Ada beberapa hal yang dibahas di pertemuan kali ini:

  1. Progress etude
  2. Lagu
  3. Cara memegang
Untuk nomor 1 dan 2 sama seperti sebelumnya, dicoba dan ditinjau gimana progressnya.

Progressnya kok ancur yah cuy? Haha

Yang ingin saya share kali ini tentang cara memegang.

Dalam biola ada dua hal utama dalam memegang, bow nya dan biola nya itu sendiri.

Penyakit 1. Bow nya setengah

Saat saya memegang bow ternyata saya menggunakan setengah bagian bow, yaitu bow nya miring menghadap saya. Sebenarnya hal ini tidak apa-apa dan sah saja, namun suara yang dihasilkan berbeda. Teknik ini biasanya digunakan untuk memberikan dinamika agar suara yang dihasilkan lebih pelan.

Penyakit 2. Kelingking

Kelingking saya seringkali jadi lurus. Seharusnya menekuk tapi rileks di belakang bow. Ini nggak sadar sih, harus jadi kebiasaan.

Tangan kanan sudah, sekarang tangan kiri.

Penyakit 3. Terlalu mencengkeram Biola

Seperti yang dituliskan di artikel Violinist

The violin is also supported, but not held tightly, by the left hand.

Nah, tangan kiri untuk memegang biola saya ternyata terlalu mencengkeram. Seharusnya yang menjadi peran utama dalam memegang biola adalah leher dan pundak tapi juga tidak terlalu keras. Susah ya? Saya juga susah menjelaskannya, susah juga ngebenerinnya (masih jadi penyakit)

Kenapa hal ini penting? Karena saat shifting kalau tangan mencengkeram perpindahannya tidak lembut.

PR
Saya dapat PR untuk mainin tangga nada G tanpa memegang Biola. Tujuannya sih supaya tangan kiri jadi lebih rileks dan tidak terbiasa mencengkeram.


That's it

p.s: Belum bayar les